WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ketika jilbab hijau zaitunnya menyembul dari balik helm tempur, bukan senyum nakal yang terpancar dari Ayesha Farooq, melainkan aura ketangguhan seorang pionir.
Ia bukan sekadar pilot; ia adalah satu-satunya wanita yang telah mengukir namanya sebagai pilot tempur siap tempur di Angkatan Udara Pakistan (PAF) yang didominasi pria, sebuah jawaban tegas atas pertanyaan tentang kesendiriannya di garis depan.
Baca Juga:
Konflik India-Pakistan Capai Titik Kritis, Biaya Perang Tembus 500 Miliar Dolar
Lahir di Bahawalpur, Farooq adalah puncak dari gelombang kecil namun signifikan: satu dari hanya 19 wanita yang berhasil menembus kokpit Angkatan Udara Pakistan (PAF) dalam satu dekade terakhir.
Reuters
Dari kelompok elite ini, hanya enam yang berhasil menembus jalur pilot tempur, dan Farooq berdiri sendiri di garis depan, satu-satunya yang telah lulus ujian akhir untuk menghadapi ancaman nyata di medan laga.
Baca Juga:
Deretan Rudal Nuklir Pakistan yang Siap Menghanguskan India dalam Sekejap
Namun, kisahnya tak berhenti pada pemecahan rekor. Di tengah riuhnya spekulasi media sosial dan kebisuan konfirmasi resmi militer, nama Farooq melesat menjadi legenda.
Ia dikabarkan menjadi sosok di balik kemudi jet tempur yang merontokkan jet Rafale India dalam sebuah duel malam yang menegangkan, sebuah aksi heroik yang menggagalkan ancaman udara, memenangkan supremasi langit, dan menobatkannya sebagai pahlawan di mata Pakistan.
1. Melakukan Pengeboman yang Sama