AS menuding Meng telah menyesatkan Bank HSBC atas hubungan Huawei dengan perusahaan Skycom, hingga menempatkan HSBC dalam risiko melanggar sanksi AS terhadap Iran.
Meng dituding telah berbohong pada bank Inggris HSBC cabang Hong Kong tentang kemungkinan transaksi dengan Iran yang merupakan pelanggaran atas sanksi perdagangan terhadap Iran.
Baca Juga:
Tersangka Pemaksa Anak Sujud dan Menggonggong di Surabaya Ditahan Polisi
Pada Jumat, Departemen Kehakiman AS menyatakan telah mencapai kesepakatan penuntutan yang ditangguhkan. Ini berarti, AS akan menunda penuntutan Meng hingga Desember 2022. Jika ia mematuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pengadilan, maka kasus itu pada akhirnya akan dibatalkan.
Kesepakatan itu, yang merekomendasikan Meng dibebaskan, memungkinkan dia membantah secara resmi bersalah atas tuduhan utama, tapi juga mengakui tuduhan yang diajukan AS.
Pada pengadilan di Vancouver, Jumat, jaksa Kanada menyatakan menarik upaya untuk mengekstradisi Meng ke AS dan bahwa dia harus dibebaskan dari penahanan. Meng telah berada dalam tahanan rumah di kediaman mewahnya di Kanada selama hampir tiga tahun.
Baca Juga:
Imbas Tahanan Tewas di Sel Polres Polman, 7 Polisi Dipatsus
Meng Wanzhou, kepala keuangan raksasa teknologi Huawei, meninggalkan kediamannya untuk menghadiri sidang ekstradisinya di Mahkamah Agung Vancouver, British Columbia, Kanada, Selasa (10/8/2021).
Sebagai bagian dari kesepakatan, Meng menyetujui ‘pernyataan fakta’ yang mengakui bahwa dia secara sadar telah membuat pernyataan palsu pada HSBC.
Sementara itu, pengusaha Michael Spavor dan mantan diplomat Michael Kovrig, dua warga negara Kanada yang ditahan oleh Beijing selama lebih dari seribu hari, akhirnya pulang ke Kanada, Sabtu.