Keputusan ini dapat berdampak besar pada kemampuan WHO untuk menangani situasi darurat seperti wabah Ebola, MPOX, atau bahkan pandemi serupa Covid-19 di masa depan.
Para ahli kesehatan masyarakat juga memperingatkan bahwa langkah ini dapat membalikkan kemajuan dalam melawan penyakit menular seperti malaria, tuberkulosis, HIV, dan AIDS, yang dapat berdampak pada kesehatan masyarakat Amerika sendiri.
Baca Juga:
Donald Trump Langsung Tancap Gas, Ini Dia Perintah Eksekutif Pertama di Hari Pelantikannya
Ashish Jha, mantan koordinator penanganan Covid-19 di bawah Presiden Biden, sebelumnya memperingatkan bahwa keputusan ini akan "merugikan tidak hanya kesehatan masyarakat dunia, tetapi juga kepemimpinan dan keunggulan ilmiah AS."
"Ini adalah keputusan presiden yang sangat buruk. Penarikan ini menjadi luka serius bagi kesehatan dunia, tetapi juga luka yang lebih dalam bagi AS," kata Lawrence Gostin, pakar kesehatan global sekaligus profesor di Universitas Georgetown.
Ada pula kekhawatiran bahwa penarikan AS justru dapat membuka jalan bagi pengaruh China yang lebih besar dalam badan kesehatan global tersebut, bukan sebaliknya.
Baca Juga:
Donald Trump Disebut Mau Relokasi Warga Gaza ke Indonesia, Kemlu RI Angkat Bicara
Manfaat dari langkah ini dinilai sangat sedikit. Namun, beberapa pihak berpendapat bahwa hal ini dapat mendorong reformasi lebih lanjut dalam cara kerja WHO sehingga lebih sesuai dengan kebutuhan kesehatan masyarakat dunia.
Jika itu terjadi, ada kemungkinan AS akan kembali bergabung di masa depan.
Namun, nada pernyataan dari Washington menunjukkan bahwa upaya kedua Presiden Trump untuk menarik AS dari badan kesehatan internasional ini tidak akan mudah diubah.