WahanaNews.co | Youssef Atallah, pengungsi Suriah, sempat khawatir tak akan mampu bertahan di dalam hutan di perbatasan Belarusia-Polandia.
Apalagi tanpa bekal makanan dan minuman di tengah cuaca yang sangat dingin.
Baca Juga:
Sesama Pengungsi, Warga Afghanistan dan Ukraina Saling Gusur di Jerman
Ia juga susah bernapas melalui hidung karena tulang hidungnya patah setelah dipukul tentara Belarusia.
Beruntung, ia lalu dibawa ke kamp pengungsian di Bialystok, Polandia timur.
Atallah termasuk salah satu dari ribuan pengungsi yang terjebak di perbatasan Belarusia dan Polandia.
Baca Juga:
IRAP Serukan Kesetaraan Perlakuan terhadap Pengungsi Afghanistan dan Ukraina
Ribuan pengungsi dan pencari suaka yang mayoritas berasal dari Timur Tengah terjebak di tengah-tengah, tak bisa maju atau mundur, karena disuruh masuk lagi ke Belarusia oleh tentara Polandia.
Ketika kembali ke wilayah Belarusia, mereka juga tidak boleh masuk lagi dan disuruh tetap masuk Polandia.
”Kami ingin kembali ke Minsk (ibu kota Belarusia) saja. Kami sudah tidak mau melanjutkan perjalanan. Tetapi, mereka melarang kami kembali ke Minsk dan tetap disuruh ke Polandia,” kata Atallah.