Wakil Presiden AS Kamala Harris berada di Seoul minggu lalu dan mengunjungi Zona Demiliterisasi (DMZ) yang membagi Semenanjung Korea dengan penjagaan ketat, dalam perjalanan yang bertujuan untuk menggarisbawahi komitmen kuat negaranya terhadap pertahanan Korea Selatan melawan ancaman Korea Utara.
Pejabat Korea Selatan dan AS juga telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sedang bersiap untuk melakukan uji coba senjata nuklir lagi.
Baca Juga:
Balas Israel, Iran Disebut Bakal Tingkatkan Kekuatan Hulu Ledak
Pejabat AS dan Korea Selatan mengatakan mereka yakin itu bisa terjadi segera setelah kongres Partai Komunis China yang akan berlangsung pada 16 Oktober.
Korea Utara, yang berada di bawah beberapa sanksi PBB untuk program senjatanya, biasanya berusaha untuk memaksimalkan dampak geopolitik dari uji coba senjatanya dengan waktu yang cermat.
Sementara itu, pemerintah Jepang mengantisipasi kemungkinan rudal balistik yang ditembakkan Korea Utara terbang di atas negara itu dan memerintahkan warganya untuk pindah ke tempat penampungan.
Baca Juga:
Rudal Balistik Houthi Gempur Tel Aviv, Bantu Hizbullah Perangi Israel
Pada pukul 07.29, sistem peringatan peringatan rudal negara itu diaktifkan, dengan layar yang menunjukkan penyiar nasional NHK beralih ke pesan peringatan.
"Korea Utara tampaknya telah meluncurkan rudal. Harap evakuasi ke gedung atau bawah tanah," bunyi peringatan itu.
NHK mengatakan peringatan itu berlaku untuk dua wilayah utara negara itu, di mana rudal itu diyakini menuju.