Taliban, mayoritas beranggotakan etnis Pashtun, dilaporkan masih enggan menerima minoritas di kursi pemerintahan. Komunitas Hazara pun mengaku ditolak saat meminta disertakan dalam pemerintahan.
Tak sedikit pula Hazara yang mengaku masih didiskriminasi Taliban. Mereka pun khawatir Taliban akan menjadi pemerintahan represif bagi minoritas.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
“Dibanding pemerintahan yang dulu, Taliban sekarang sedikit lebih baik,” kata Muhammad Jawad Gawhari, seorang ulama Syiah Hazara.
“Masalahnya adalah saat ini tidak ada hukum tunggal. Setiap Talib memiliki hukumnya sendiri. Jadi orang-orang masih menakuti mereka,” imbuhnya.
Taliban sendiri dilaporkan menerima Syiah dengan cara berbeda-beda antara anggotanya. Ada yang mendiskriminasi. Ada pula yang menerima dengan baik.
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
Salah satu Taliban yang dianggap baik bagi Hazara adalah kepala polisi distrik Dashti Barchi, barat Kabul, yang menjadi tempat tinggal komunitas Hazara.
“Jika semua Taliban seperti dia (kepala polisi), Afghanistan akan menjadi seperti kebun bebungaan,” kata Ahmad Ali Al-Rasyid, seorang ulama Syiah.
Secara umum, Taliban memang lebih menerima minoritas. Dibanding era 1996-2001, Taliban kini membolehkan Syiah menggelar acara keagamaan seperti ritual Asyura.