Taliban pun memercayai Hazara untuk mempersenjatai diri. Sebelumnya, mereka melarangnya. Namun, setelah ISIS-K mengebom masjid-masjid Syiah, milisi Hazara diperbolehkan memegang senjata kembali.
Selain itu, Taliban juga mengirim penjaga untuk mengawal ibadah salat Jumat Syiah yang rentan menjadi sasaran ISIS-K.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
“Kami membangun lingkungan aman bagi semuanya, khususnya Hazara. Mereka diterima di Afghanistan. Meninggalkan negeri ini tidak baik bagi siapa pun,” kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.
Meskipun demikian, perlindungan Taliban tak kunjung meredakan teror ISIS-K. Kelompok teror itu pun sering menyerang anggota Taliban.
Bagi Hazara, ISIS merupakan musuh yang lebih brutal dibanding Taliban dulu. Beberapa tahun belakangan, ISIS gencar mengebom sekolah, rumah sakit, dan masjid Syiah Hazara, membunuh ratusan orang.
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
ISIS sendiri mengaku bertujuan memusnahkan warga Syiah. Hal ini dibuktikan dengan maraknya serangan bom sebulan belakangan.
Selaku pemimpin negara yang mereka deklarasikan sebagai Emirat Islam Afghanistan, Taliban wajib melindungi minoritas Syiah.
Selain itu, agar lebih diterima, Taliban didesak untuk mengakomodasi suara minoritas di pemerintahan.