Tetapi pemerintah Duterte telah
bertekad menggunakan polisi dan militer untuk menyerang pemberontak komunis,
termasuk kegiatan para aktivis.
Tindakan keras pada hari Minggu itu
terjadi hanya dua hari setelah pidato keras Presiden Duterte.
Baca Juga:
Jokowi Sambut Kunjungan Kenegaraan Presiden Filipina di Istana Bogor
Dalam pidatonya pada 5 Maret, Duterte
menyatakan bahwa dia tidak akan mengizinkan komunis yang ingin menggulingkan
pemerintah.
"Saya telah memberi tahu militer
dan polisi, bahwa jika mereka menemukan diri mereka dalam pertempuran
bersenjata dengan pemberontak komunis, bunuh mereka, pastikan Anda benar-benar membunuh mereka, dan menghabisi mereka jika mereka masih
hidup," tegas Duterte, seperti dikutip Rappler.com.
Baca Juga:
Jokowi Sambut Kunjungan Presiden Filipina di Istana Bogor
Lupakan HAM
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, kembali menyedot perhatian dunia internasional.
Awal bulan ini, Presiden nyentrik ini mengeluarkan perintah yang mengejutkan banyak
pihak.