"Sebaliknya, FIFA memutuskan menghukum pihak yang berdiri bersama korban daripada menghukum pelakunya."
Sementara itu, Media Palestina yang lainnya, Raya, menyoroti masalah politik yang berlangsung sebelum FIFA memberikan keputusan.
Baca Juga:
Jelang Olimpiade Paris 2024, Erick Thohir Silaturahmi dengan Presiden FIFA
"Setelah masalah politik atas keberatannya [sejumlah pihak] terhadap partisipasi tim nasional Israel," demikian paragraf pertama Raya.
Raya juga turut mengutip komentar mantan Timnas Mesir sekaligus pengamat sepak bola, Mohamed Aboutrika. Menurutnya, Indonesia memiliki posisi yang terhormat dan kuat untuk menjadi tuan rumah.
"Jika Anda [FIFA] tidak malu, lakukan apa pun yang Anda inginkan. Pendudukan Zionis adalah epidemi dunia yang harus diboikot," ujar Aboutrika.
Baca Juga:
Pembangunan Asrama Pusat Latihan Timnas Indonesia di Penajam Paser Utara Hampir Rampung
Namun, ia mengaku tidak heran, lantaran menurutnya FIFA masih memberkakukan standar ganda, "Dan standar ganda masih berlaku di FIFA. Tidak mengherankan."
Adapun dengan keputusan FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, maka Timnas Indonesia U-20 dipastikan gagal tampil.
Kemudian FIFA bakal mengumumkan tuan rumah baru dalam waktu dekat dan waktu pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023 tidak berubah, tetap pada 20 Mei hingga 11 Juni. [eta/est]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.