"Harus ada satu hasil dan satu hasil saja, untuk mengutuk (Jihad Islam) atas kejahatan perang gandanya, sambil menempatkan pertanggungjawaban penuh atas pembunuhan warga Palestina yang tidak bersalah di pundak kelompok teror radikal," ucap Erdan di sebuah konferensi pers.
Erdan mengatakan, Jihad Islam menembakkan roket ke warga sipil Israel sambil menggunakan warga Gaza sebagai tameng manusia. “Ini adalah kejahatan perang ganda,” ujarnya.
Baca Juga:
Perkumpulan Tahanan Palestina: 61 Jurnalis Ditahan di Penjara Israel Sejak Agresi
Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengecam serangan yang dilancarkan Israel ke Jalur Gaza.
Menurutnya, itu adalah sebuah agresi yang tidak dapat dibenarkan. "Berapa banyak lagi anak yang harus kita kubur sampai seseorang berkata cukup sudah cukup?" kata Mansour.
Pertempuran antara Israel dan Jihad Islam yang berbasis di Jalur Gaza pecah pada Jumat (5/8/2022) pekan lalu.
Baca Juga:
Usai Puluhan Tentara Ogah Balik Perang ke Gaza, Israel Kalang Kabut
Tel Aviv membombardir situs dan fasilitas Jihad Islam dengan serangan udara. Sebagai balasan, Jihad Islam meluncurkan serangkaian serangan roket ke beberapa wilayah Israel.
Israel mengatakan berhasil menghancurkan puluhan situs dan fasilitas milik Jihad Islam, termasuk pabrik pembuatan senjata dan depot penyimpananya.
Dua komandan Jihad Islam pun turut tewas dalam serangan Israel. Kedua belah pihak menyepakati gencatan senjata pada Ahad lalu dengan bantuan mediasi Mesir.