Menurutnya, Israel menjadikan RS Indonesia sebagai 'perisai'. Sarbini mengatakan Israel berharap Hamas tidak akan menyerang pasukannya bila di RS Indonesia.
"Jadi mereka telah melakukan ini sebagai perisai, dan harapan mereka bahwa Hamas tidak mungkin menyerang ke tempat perlindungan Israel di RS Indonesia, jadi Israel menjadikan RS Indonesia sebagai perisai. Nah, kita MER-C mengecam, mengecam cara kotor Israel dengan menjadikan RS Indonesia sebagai markas, sebagai benteng, dan dilakukan untuk menyerang para pejuang-pejuang Palestina yang ada di utara," tegasnya.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Sarbini pun meminta Israel taat pada aturan militer dan hukum internasional terkait penggunaan rumah sakit. Dia juga meminta Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) melakukan investigasi terkait temuan ini.
"Kita minta Israel agar kembali ke aturan militer atau hukum internasional, menjadikan rumah sakit tempat yang netral. Oleh sebab itu, kita sekarang sangat marah. Kita minta WHO kirim tim untuk bisa investigasi, sehingga ini tidak jadi preseden buruk bagi warga Gaza," ucapnya.
Dia mengungkapkan kekhawatirannya bahwa jika tidak diambil tindakan, Israel mungkin akan menyerang rumah sakit di Palestina.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Dia menyatakan keprihatinannya bahwa Israel dapat menggunakan bangunan rumah sakit tersebut untuk berlindung, mengikuti pola yang mereka terapkan terhadap RS Indonesia.
"Saya khawatir bahwa Israel akan melakukan serangan yang sistematis dengan merusak rumah sakit lain. Upaya ini, misalnya, terlihat ketika merusak rumah sakit dengan tujuan membuatnya kosong. Kemungkinan ke depan, rumah sakit tersebut dapat dijadikan perisai dan diubah menjadi markas IDF," ungkapnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]