Zúñiga, yang juga menteri kehakiman negara itu, mengatakan dia menyesal bahwa langkah-langkah tidak diambil untuk mencegah pembantaian lain, menyusul kerusuhan penjara yang mematikan Februari lalu.
Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan lusinan mayat di Paviliun 9 dan 10 penjara Guayas.
Baca Juga:
Aksi Penyiksaan Tahanan Palestina Direkam Sipir Penjara Israel
Gambar mengerikan dari dalam penjara kemudian disandingkan dengan ratapan kerabat tahanan yang menunggu di luar, bersama dengan kendaraan lapis baja, tentara, dan ambulans.
Sebelumnya pada hari itu, jumlah korban tewas yang dikonfirmasi telah mencapai 30, tetapi komandan polisi daerah Fausto Buenaño mengatakan bahwa mayat yang ditemukan di saluran pipa penjara masih dalam tahap diidentifikasi.
"Mereka ingin menabur ketakutan," kata Kolonel Mario Pazmiño yang merupakan mantan Direktur Intelijen Militer Ekuador kepada The Associated Press, setelah para pejabat mengkonfirmasi 5 pemenggalan kepala.
Baca Juga:
Tentara Israel Dilaporkan Ramai-ramai Perkosa Tahanan Palestina
Pada bulan Juli, Presiden Ekuador menetapkan keadaan darurat lain dalam sistem penjara Ekuador menyusul beberapa episode kekerasan yang mengakibatkan lebih dari 100 narapidana terbunuh.
Namun kematian ketika itu terjadi di berbagai penjara dan tidak terjadi di satu tempat seperti pembantaian hari Selasa.
Sebelumnya, hari paling berdarah terjadi pada Februari, ketika 79 napi tewas dalam kerusuhan serentak di tiga lapas di Ekuador.