Salah satu pejabat mengatakan, komite akan berunding, namun tampaknya utusan Taliban tidak akan dapat berbicara di Majelis Umum pada sesi ini, setidaknya tidak dalam minggu para pemimpin tingkat tinggi.
Afghanistan dijadwalkan untuk memberikan pidato terakhir pada hari terakhir pertemuan tingkat tinggi pada 27 September. Belum diketahui siapa yang akan berbicara dalam sesi ini.
Baca Juga:
RI-AS Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil yang Berlanjut di Myanmar
Seperti dikutip dari The Associated Press, Taliban mengatakan mereka menginginkan pengakuan internasional dan bantuan keuangan untuk membangun kembali negara yang dilanda perang itu.
Namun susunan pemerintahan baru Taliban menimbulkan dilema bagi PBB. Beberapa menteri sementara ternyata masuk dalam daftar hitam teroris internasional dan penyandang dana terorisme dalam daftar PBB. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.