Setiap hulu ledak dapat memasuki kembali atmosfer secara independen, menjadikannya sangat sulit dicegat oleh sistem pertahanan rudal lawan.
“Dengan MIRV, satu rudal saja bisa memusnahkan sejumlah sasaran penting dalam satu serangan terkoordinasi. Ini mengubah peta kekuatan nuklir global,” ujar Chen.
Baca Juga:
Pembersihan Militer China Makin Brutal: Miao Hua Lengser, He Weidong Menghilang
Kehebatan DF-5B juga terletak pada akurasinya. Rudal ini diyakini menggunakan kombinasi sistem panduan inersia dan navigasi berbasis satelit, yang jauh lebih presisi dibandingkan generasi sebelumnya.
Kemampuan ini membuatnya sangat efektif dalam menyerang pusat-pusat komando militer, bunker yang diperkuat, hingga infrastruktur vital milik musuh.
Langkah China yang memilih untuk mengungkap DF-5B secara terbuka juga dinilai sebagai upaya menciptakan efek gentar di panggung internasional.
Baca Juga:
Guizhou China Dikepung Air Bah, 80.000 Orang Dievakuasi dan Jembatan Runtuh Diterjang Banjir
“Ini bukan sekadar pamer, tapi bagian dari strategi deterrence. China ingin memastikan bahwa para pesaingnya berpikir dua kali sebelum bertindak,” kata Chen menegaskan.
Kehadiran DF-5B menjadi pengingat bahwa perlombaan senjata strategis belum usai. Dunia kembali menghadapi kenyataan pahit: di balik diplomasi dan perdagangan global, ada mesin-mesin perang yang terus berkembang di balik layar.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.