Abbas juga telah membatalkan pertemuan yang telah dijadwalkan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang rencananya tiba di wilayah tersebut pada hari Rabu (18/10/2023) waktu setempat.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Yordania dengan tegas mengutuk serangan Israel dan menegaskan pentingnya perlindungan internasional bagi warga sipil Palestina serta mengakhiri pertempuran.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Raja Abdullah II mengatakan pemboman Israel terhadap rumah sakit Gaza adalah "pembantaian" dan "kejahatan perang" yang tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Sementara itu, Pemerintah Mesir telah mengeluarkan pernyataan yang mengecam serangan tersebut dan "dengan tegas", menyerukan komunitas internasional untuk ikut serta mencegah pelanggaran lebih lanjut.
Senada, Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan serangan itu menandai peningkatan kebahayaan.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
"Perluasan serangan Israel di Jalur Gaza hingga mencakup rumah sakit, sekolah, dan pusat populasi lainnya merupakan eskalasi yang berbahaya," bunyi pernyataan itu.
WHO juga mengutuk keras serangan terhadap Rumah Sakit Al Ahli Arab.
Hal itu diungkapkan direktur jenderal badan kesehatan PBB, Tedros Adhanom Ghebreyesus di platform media sosial X, dan menyebutkan bahwa laporan awal menunjukkan "ratusan kematian dan cedera".