Wali
Kota Nice, Christian Estrosi menyebut serangan ini sebagai "serangan fasis Islam".
"Pelaku
terus mengulang "Allahu Akbar' bahkan saat diobati karena terluka akibat
penangkapan," kata Estrosi kepada wartawan di lokasi kejadian, seperti
dikutip AFP.
Baca Juga:
Putri PM Kanada dan Putri Belgia Terdampak Konflik Harvard vs Trump
Penyerangan
itu terjadi di tengah polemik ucapan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang tak
melarang Charlie Hebdo menerbitkan komik atau kartun Nabi Muhammad.
Sikap
Macron tersebut menuai kritik dari sejumlah pimpinan negara, terutama negara
Islam di Timur Tengah dan Afrika Utara. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.