Namun intensitas serangan Rusia yang meningkat tampaknya berhasil mendeteksi dan menargetkan lokasi-lokasi penting tersebut.
"Ini menunjukkan bahwa peperangan elektronik dan rudal anti-radar Rusia semakin presisi dan berbahaya, terutama dalam memburu sistem seperti Patriot atau NASAMS," ungkap Jack Watling dari lembaga RUSI, Inggris.
Baca Juga:
Rudal Tomahawk AS: Idaman Ukraina-Mimpi Buruk Rusia
Di sisi lain, beberapa pengamat memperingatkan bahwa kehilangan sistem pertahanan seperti Patriot dapat menguji ketahanan aliansi militer Barat terhadap Ukraina.
"Setiap serangan terhadap sistem pertahanan kami adalah ujian terhadap solidaritas dan komitmen negara-negara NATO," tegas Oleksii Reznikov, mantan Menteri Pertahanan Ukraina.
Igor Sutyagin dari RUSI menambahkan, "Jika Patriot dihancurkan, Rusia akan menggunakan itu sebagai kemenangan propaganda. Tapi yang perlu dilihat adalah bagaimana Ukraina beradaptasi."
Baca Juga:
Rusia Lancarkan Serangan ke Ukraina, Gedung Pemerintah Terbakar
Klaim Rusia ini belum sepenuhnya dikonfirmasi oleh pihak Barat maupun Ukraina.
Namun analis meyakini bahwa jika benar Patriot dihancurkan, hal itu menunjukkan kecanggihan taktik penyerangan Rusia yang makin sulit dihadapi.
Pertanyaannya kini, apakah Barat siap mengirim lebih banyak sistem pertahanan canggih, atau justru mulai menahan diri?