Perang udara di Ukraina sejak invasi 2022 sangat mengandalkan sistem pertahanan seperti Patriot.
Sistem ini menjadi simbol dukungan militer Barat yang konkret. Pada Mei 2023, Patriot dilaporkan berhasil menjatuhkan rudal hipersonik Kinzhal milik Rusia.
Baca Juga:
Tu-214 Berubah Jadi Monster Udara: Rusia Siap Luncurkan Rudal Mematikan dari Jet Sipil
Namun, Rusia juga mengklaim pernah merusak sistem ini dengan serangan serupa, walau dibantah Ukraina.
Serangan terbaru ini terjadi hanya beberapa hari setelah Ukraina meluncurkan operasi drone besar-besaran “Jaring Laba-laba” yang berhasil menghancurkan sejumlah pesawat pengebom Rusia. Balasan Rusia ke Kyiv bisa dibaca sebagai bagian dari siklus eskalasi ini.
Kementerian Pertahanan Rusia menyebut target mereka adalah infrastruktur militer. Namun, belum ada verifikasi independen atas klaim bahwa sistem Patriot benar-benar hancur.
Baca Juga:
Duel Jet Su-35 Rusia vs Ukraina! Putin Murka, Janjikan Balasan Api Neraka
Pejabat Ukraina belum memberikan konfirmasi, hanya menyatakan bahwa 49 orang luka-luka dan tiga tewas akibat serangan itu.
Sementara itu, Patriot tetap menjadi sistem pertahanan yang mahal dan langka. Setiap rudal PAC-3 diperkirakan bernilai sekitar $4 juta.
Ukraina diyakini hanya memiliki antara tiga hingga lima baterai Patriot yang harus melindungi wilayah udara yang luas, meninggalkan celah yang bisa dimanfaatkan oleh serangan multi-arah dari Rusia.