Patriot, atau MIM-104 Patriot, adalah sistem pertahanan udara canggih yang telah digunakan sejak 1980-an dan dikembangkan oleh Raytheon.
Dilengkapi radar array AN/MPQ-65 dan rudal PAC-3 dengan teknologi hit-to-kill, sistem ini dirancang untuk menembak jatuh rudal balistik dan jelajah dari jarak jauh.
Baca Juga:
Tu-214 Berubah Jadi Monster Udara: Rusia Siap Luncurkan Rudal Mematikan dari Jet Sipil
Namun, kompleksitasnya juga menjadikannya target empuk. Setiap baterai mencakup radar, pusat komando, dan peluncur, semua harus dikalibrasi secara presisi agar bisa bekerja efektif.
Salah satu rudal yang diduga menyerang adalah Kh-31P, senjata antiradiasi berkecepatan Mach 3 yang dirancang untuk menargetkan radar musuh.
Beratnya 1.300 pon dengan hulu ledak 200 pon, rudal ini mampu menjangkau hingga 110 kilometer dan dipandu oleh sensor pasif yang mengunci sinyal radar seperti milik Patriot.
Baca Juga:
Duel Jet Su-35 Rusia vs Ukraina! Putin Murka, Janjikan Balasan Api Neraka
Strategi Rusia terindikasi melibatkan penggunaan Iskander terlebih dahulu untuk memancing radar Patriot menyala.
Begitu sinyal radar aktif, rudal Kh-31P kemudian dilepaskan dari jet tempur seperti Su-35 atau MiG-31 untuk menghantam sumber emisi tersebut. Taktik ini dikenal sebagai SEAD, Suppression of Enemy Air Defenses, yang juga digunakan militer AS dengan rudal AGM-88 HARM.
Jika benar strategi ini berhasil, maka Rusia telah mengeksploitasi kelemahan struktural dalam sistem Patriot: radar yang harus aktif untuk bisa bekerja, tetapi justru menjadikannya target bagi rudal pencari emisi.