"Kami telah menangguhkan navigasi melalui Laut Merah bagi semua kapal yang kami operasikan," kata juru bicara Nippon Yusen atau dikenal sebagai NYK Line, diberitakan AFP.
"Keputusan tersebut adalah untuk menjamin keselamatan awak kapal," tambahnya.
Baca Juga:
Perdagangan Tersendat, China Jadi 'Korban' Baru Konflik Laut Merah
Sementara itu dua perusahaan pelayaran besar Jepang lainnya yang ikut menangguhkan pelayaran adalah Mitsui O.S.K. Lines dan Kawasaki Kisen Kaisha. Juru bicara keduanya juga mengonfirmasi.
Angkutan Udara Terdampak
Serangan Houthi di Laut Merah tidak hanya meningkatkan tarif angkutan laut, tetapi juga dipastikan angkutan udara.
Baca Juga:
Berbekal Perangkat Jadul, Houthi Nekat Lawan AS yang Andalkan Jet Tempur Canggih F-35
Prediksi kenaikan tarif ini terjadi akibat arus perdagangan global semakin terganggu.
Dalam beberapa minggu terakhir, tarif angkutan laut telah meningkat sebesar US$10,000 atau sekitar Rp156 juta per kontainer berukuran 12,1 meter (40 kaki).
Kenaikan terjadi karena kapal kontainer berusaha menghindari serangan di Laut Merah dengan melakukan perjalanan jauh di sekitar Tanjung Harapan di Afrika Selatan, mengalihkan muatan lebih dari US$200 miliar dari konflik di perairan tersebut.