"Kita sudah cukup bicara; saatnya untuk pedang kebebasan atau kematian Bolívar," ucap Petro penuh retorika.
Menurutnya, serangan Israel dan sekutunya bukan hanya menargetkan Gaza, tetapi juga menghantam nilai-nilai kemanusiaan global.
Baca Juga:
AS Ajukan Draf Resolusi PBB untuk Rencana Perdamaian Gaza ala Trump
"Karena mereka tidak hanya akan mengebom Gaza, seperti yang telah mereka lakukan di Karibia, tetapi juga kemanusiaan, yang menyerukan kebebasan. Karena dari Washington dan NATO mereka membunuh demokrasi dan melahirkan kembali tirani dan totalitarianisme di tingkat global," ungkapnya.
Sementara itu Presiden Prabowo Subianto juga menyuarakan seruan serupa dengan menyatakan kesiapan Indonesia mengirimkan 20.000 tentara untuk menjaga perdamaian di Gaza.
"Jika dan kapan Dewan Keamanan dan Majelis Umum ini memutuskan, Indonesia siap mengirimkan 20.000 atau lebih putra-putri terbaik kami untuk menjaga perdamaian di Gaza. Di Ukraina, di Sudan, Libya, di mana pun perdamaian dijaga," kata Prabowo.
Baca Juga:
AS Edarkan Draf Pembentukan Pasukan Keamanan Gaza, Turki Tekankan Legitimasi Mandat
Ia menegaskan, Indonesia akan selalu hadir di manapun perdamaian harus dijaga.
"Bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan sepatu bot di tanah," tegasnya.
Selain itu, Prabowo juga memastikan Indonesia siap memberikan kontribusi finansial demi mendukung misi perdamaian internasional.