Strategi Keamanan Nasional yang baru juga menyatakan AS harus membuat pilihan-pilihan yang menantang di ranah global.
"Setelah berakhirnya Perang Dingin, para elit kebijakan luar negeri Amerika meyakinkan diri mereka sendiri bahwa dominasi Amerika secara permanen atas seluruh dunia demi kepentingan terbaik negara kita," lanjut dokumen tersebut.
Baca Juga:
China Resmikan Kapal Induk Fujian: Simbol Ambisi Jadi Kekuatan Laut Dunia
Pernyataan itu juga menyatakan,"Namun, urusan negara lain hanya menjadi perhatian kita jika aktivitas mereka secara langsung mengancam kepentingan kita."
Tak cuma itu, dokumen NSS mencakup pandangan soal China. Banyak pejabat AS menganggap negara Asia Timur tersebut sebagai ancaman.
Dalam dokumen, pemerintah berjanji untuk menyeimbangkan kembali hubungan ekonomi Amerika dengan China.
Baca Juga:
Pemerintah China Harap PM Jepang Baru Sanae Takaichi Hormati Komitmen Politik
"Dengan mengutamakan timbal balik dan keadilan untuk memulihkan kemandirian ekonomi Amerika," ujar mereka.
Namun, dokumen tersebut juga menyatakan perdagangan dengan China harus seimbang dan fokus ke faktor-faktor yang tidak sensitif. Washington bahkan menyerukan untuk mempertahankan hubungan ekonomi yang saling menguntungkan dengan Beijing.
Dokumen NSS juga menyatakan AS ingin mencegah perang di Indo-Pasifik. Ini jadi tanda saat ketegangan di kawasan meningkat termasuk China AS, China-Jepang, dan China Filipina.