Melalui koneksi ini, dia mendapatkan keuntungan dari kebijakan pemerintah, yang kemudian memungkinkannya memiliki sejumlah properti, jaringan organisasi riset, bisnis telekomunikasi, stasiun pengisian bahan bakar, dan media, termasuk harian bisnis Globes dan surat kabar Yedioth Ahronoth.
Dengan besarnya bisnis dan jaringan politik tak heran kalau Times of Israel menyebut Fishman sebagai "pengendali ekonomi dan politik negara."
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Meski begitu, relasi ini kemudian membuat Fishman kena getahnya. Pada 2015, masyarakat Israel dihebohkan oleh skandal kredit.
Skandal ini berupa pemberian kredit secara mudah dan cepat dari pemerintah ke beberapa pengusaha, termasuk salah satunya Fishman.
Mengutip Times of Israel, Fishman dan pengusaha lain menggunakan kredit ini untuk keperluan pribadinya, antara lain membeli perusahaan yang diprivatisasi pemerintah dan keperluan gaya hidup.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Tentu ini membuat masyarakat geram. Kredit yang harusnya untuk masyarakat, malah digunakan oleh segelintir pengusaha untuk keuntungannya pribadi.
Parahnya lagi ini berlangsung secara senyap alias sudah berjalan selama bertahun-tahun.
Soal Fishman, media Israel itu menyebut penggunaan kredit dari pemerintah kepada pengusaha properti tersebut telah berlangsung sejak lama. Rupanya gaya hidup mewah Fishman diperoleh dari utang-utangnya ke bank pemerintah.