"Bukannya memiliki aset miliaran dollar, dia malah berutang lebih dari US$ 1,13 miliar atau Rp14 T kepada bank-bank besar Israel yang dananya dipakai untuk mempertahankan gaya hidup mewah," tulis Times of Israel.
Menurut investigasi Times of Israel lancarnya aliran kredit dari bank-bank besar milik pemerintah tersebut karena Fishman punya jaringan media besar. Jadi, sebagai timbal balik Fishman bakal memberitakan bank-bank itu dengan citra positif.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Melansir CNBC Indonesia, perbuatan ini membuat Fishman harus duduk di kursi pesakitan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya itu.
Sekaligus diperiksa atas ketidaksanggupan membayar seluruh utangnya.
Sebagaimana dilaporkan Haaretz dikutip (13/11/2023), Pengadilan Tel Aviv pun lantas memutuskan Fishman bangkrut. Akibatnya seluruh harta yang dimilikinya lenyap begitu saja karena disita pemerintah.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Dia pun langsung jatuh miskin dan dinobatkan sebagai kasus kebangkrutan terbesar sepanjang sejarah Israel.
Kejadian ini lantas menjadi pukulan telak bagi Fishman.
Sebelumnya, pada tahun 2006 dia juga pernah terlibat skandal spekulasi mata uang. Forbes mencatat dia melakukan perdagangan mata uang Lira Turki yang membuatnya kehilangan banyak aset.