“Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya tindak kekerasan dan mengganggu ketertiban umum. Ini merupakan upaya penting untuk membantu mencegah terjadinya insiden serius yang dapat merugikan remaja lainnya.” Timpalnya.
Adapun, melalui pedoman komunitas-nya TikTok memang melarang konten yang “menggambarkan atau memberikan detail instruksional tentang cara melakukan aktivitas berbahaya”, yang berisikan petunjuk tentang cara membuat atau menggunakan senjata yang dapat memicu kekerasan ataupun juga menampilkan senjata api, aksesori senjata api, amunisi, atau senjata peledak di dalam video tersebut.
Baca Juga:
Tragedi Bom di Pakistan: Diplomat Indonesia dan Sejumlah Negara Lolos dari Maut
Dapat dikatakan, hampir semua platform media sosial utama memiliki kebijakan serupa tentang senjata dan bahan peledak, meskipun aturan ini sering dilanggar.
Sebelumnya, pada hari-hari dan minggu-minggu setelah pasukan Rusia memasuki Ukraina, instruksi berkembang biak tentang pembuatan bom molotov diganti namanya menjadi 'Bandera Smoothies' setelah pemimpin nasionalis Ukraina dan penjahat perang Stepan Bandera dan salah satu video ini diposting ke Facebook oleh mantan Perdana Menteri Ukraina, Vladimir Groysman. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.