IRGC Iran menegaskan rudal dan drone mereka ditujukan ke infrastruktur energi Israel, termasuk fasilitas produksi bahan bakar jet tempur, dan memperingatkan bahwa "serangan berikutnya akan lebih dahsyat" jika Israel tak menghentikan agresinya.
Operasi militer Israel yang dijuluki “Operasi Singa Berani” dimulai pada Jumat (13/6/2025), dengan menargetkan komandan militer dan ilmuwan nuklir Iran.
Baca Juga:
Tak Jera Dihajar Iran, Israel Kembali Umbar Nyali Ingin Habisi Khamenei
Serangan ini kemudian meluas hingga menghancurkan fasilitas nuklir, sistem pertahanan udara, pangkalan militer, bandara, dan lokasi strategis lainnya.
PBB melaporkan bahwa hingga Jumat malam, serangan Israel telah menewaskan 78 orang. Keesokan harinya, otoritas kesehatan Iran mencatat lebih dari 800 korban luka.
Televisi pemerintah Iran menyebutkan 60 orang tewas di Teheran akibat serangan terhadap blok apartemen, termasuk 20 anak-anak.
Baca Juga:
Perang 12 Hari: Iran Naik Kelas, Malah Israel yang Lemas
Iran membalas dengan rudal yang menewaskan tiga warga Israel pada Jumat malam.
Sementara itu, PM Israel Benjamin Netanyahu menyerukan warga Iran untuk bangkit melawan para pemimpin spiritual mereka.
B’Tselem, lembaga HAM terkemuka di Israel, mengecam kebijakan pemerintahnya yang dianggap lebih memilih jalan perang ketimbang diplomasi.