WahanaNews.co | Rusia diduga jadi dalang pembakaran Al Quran yang dilakukan Rasmus Paludan, politikus sayap kanan Swedia-Denmark, pekan lalu.
Erdogan mendesak Swedia agar tak lagi melindungi aktivis Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang kabur dari Turki.
Baca Juga:
Siloam Hospitals Jadi Tuan Rumah Kunjungan Delegasi SISP 2025 dari Swedia
Aksi pembakaran Al Quran pun justru memperkeruh relasi Turki, negara mayoritas Muslim, dan Swedia. Beberapa pihak menduga Rusia dalang insiden pembakaran kitab suci umat Muslim itu di Swedia dan Denmark.
Media lokal Swedia menuduh Rusia di balik insiden itu, dengan memanfaatkan jurnalis di negara Nordik tersebut, Chang Frick.
Frick disebut membayar Paludan untuk melakukan aksi bakar Al Quran di ruang publik. Ia merupakan pekerja lepas di media propaganda Rusia, Russia Today (RT).
Baca Juga:
Swedia dan Indonesia Perkuat Kerja Sama Kesehatan Lewat MoU di SISP 2025
Mereka juga melaporkan Paludan sengaja pergi ke Stockholm untuk melancarkan aksinya itu.
Paludan mengonfirmasi bahwa ide membakar Al Quran memang diusulkan sejumlah "orang Swedia".
"Beberapa orang Swedia ingin saya membakar Al Quran di depan kedutaan Turki," kata Paludan kepada media lokal.