"Pertanyaan apakah beberapa pihak ketiga berusaha mengacaukan, misalnya Rusia, atau pihak lain yang menentang keanggotaan NATO dan mencari provokasi untuk mencapai itu. Ini tak bisa dimaafkan," ucap Haavisto, seperti dikutip Al Arabiya.
Pemerintah Swedia belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait aksi Paludan dan relasi dengan Rusia.
Baca Juga:
Debat soal Palestina Memanas, Menlu Swedia Dihujani Tomat dan Bawang
Namun, Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson sempat menyinggung ada pihak yang tak ingin Swedia bergabung dengan NATO.
"Ada kekuatan baik di dalam maupun di luar Swedia yang ingin menghalangi keanggotaan Swedia di NATO," kata Kristersson.
Insiden pembakaran Al Quran belakangan pun turut mempersulit langkah Swedia bergabung dengan NATO.
Baca Juga:
Raih 18 Trofi Selama Karir, Ini Profil Sven-Goran Eriksson yang Meninggal Dunia
Tak lama setelah peristiwa tersebut, Erdogan mengeluarkan kecaman. Ia juga meminta Stockholm jangan berharap Ankara memberi izin mereka masuk NATO.
Melansir CNN Indonesia, Rusia selama ini memang tak ingin ada negara lain yang menjadi anggota NATO. Kremlin kerap khawatir, aliansi ini terus melakukan ekspansi dan membahayakan Rusia.
Putin bahkan melancarkan invasi ke Ukraina, salah satu alasannya agar negara ini tak bergabung dengan NATO.