Tak hanya itu, AS juga membatalkan rencana penjualan jet tempur F-35 ke Turki.
Rusia bahkan menawarkan Turki bantuan mengembangkan jet tempur canggih setelah diputus AS, tetapi sejauh ini belum ada kesepakatan yang tercapai antara kedua negara.
Baca Juga:
Malfungsi di Langit Iran, Jet Tempur Israel Hampir Mendarat Darurat
"Kami masih dalam tahap negosiasi untuk proyek ini," kata Shugayev seperti dikutip kantor berita RIA.
Melansir Army Technology, S-400 adalah sistem rudal pertahanan udara yang dikembangkan oleh Almaz Central Design Bureau, Russia. Sistem pertahanan ini menggantikan sistem pertahanan udara S-300 dan S-200 milik Angkatan Darat Rusia.
Sistem rudal S-400 menggunakan empat jenis rudal baru selain rudal dari sistem S-300. Salah satu rudal dari sistem ini mampu menghancurkan target udara dalam jarak 250 km.
Baca Juga:
Iran Luncurkan 27 Rudal Balasan Usai Digempur AS, Tel Aviv dan Haifa Porak-Poranda
Rudal lainnya diklaim memiliki jangkauan 400 km dan menggunakan radar homing aktif untuk mencegat target udara pada jarak yang sangat jauh. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.