Tak hanya itu, AS juga membatalkan rencana penjualan jet tempur F-35 ke Turki.
Rusia bahkan menawarkan Turki bantuan mengembangkan jet tempur canggih setelah diputus AS, tetapi sejauh ini belum ada kesepakatan yang tercapai antara kedua negara.
Baca Juga:
Iran Luncurkan Rudal Bermuatan Submunisi, Tel Aviv Luluh Lantak
"Kami masih dalam tahap negosiasi untuk proyek ini," kata Shugayev seperti dikutip kantor berita RIA.
Melansir Army Technology, S-400 adalah sistem rudal pertahanan udara yang dikembangkan oleh Almaz Central Design Bureau, Russia. Sistem pertahanan ini menggantikan sistem pertahanan udara S-300 dan S-200 milik Angkatan Darat Rusia.
Sistem rudal S-400 menggunakan empat jenis rudal baru selain rudal dari sistem S-300. Salah satu rudal dari sistem ini mampu menghancurkan target udara dalam jarak 250 km.
Baca Juga:
Hanya 15 Menit ke Israel, Rudal Maut Sejjil Iran Mengejutkan Dunia
Rudal lainnya diklaim memiliki jangkauan 400 km dan menggunakan radar homing aktif untuk mencegat target udara pada jarak yang sangat jauh. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.