WahanaNews.co, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Kamis (26/10) meluncurkan Badan Penasihat Tingkat Tinggi untuk Kecerdasan Buatan (High-Level Advisory Body on Artificial Intelligence).
Langkah itu diambil untuk menyempurnakan tata kelola global atas perangkat-perangkat baru yang berkembang pesat itu.
Baca Juga:
RI-AS Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil yang Berlanjut di Myanmar
"Kecerdasan buatan (AI) dapat mendorong kemajuan luar biasa bagi umat manusia. Pada saat yang sama, AI dapat menimbulkan kerugian," kata sekjen PBB itu pada sebuah acara peluncuran.
Mulai dari memprediksi dan mengatasi krisis hingga meluncurkan layanan kesehatan masyarakat dan layanan pendidikan, AI dapat meningkatkan dan memperkuat upaya pemerintah, masyarakat sipil, dan PBB secara menyeluruh.
Guterres mengatakan potensi transformatif AI untuk kebaikan bahkan sulit dipahami. Selain itu, dunia saat ini juga sangat membutuhkan fasilitator dan akselerator ini.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Mengingat banyak negara sudah merasakan dampak dari krisis iklim, agenda 2030 berada dalam masalah besar.
Guterres mengatakan AI dapat membantu mengubah keadaan dan dapat mendongkrak aksi iklim dan upaya untuk mencapai 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) per 2030.
Namun menurut dia, semua itu bergantung pada teknologi AI yang dimanfaatkan secara bertanggung jawab dan dapat diakses oleh semua orang, termasuk negara-negara berkembang yang paling membutuhkannya.