Dengan cara apa?
Rusia mengerahkan lebih banyak sistem rudal permukaan-ke-udara dari S-300 dan S-400 di Luhansk dan Donetsk, mengutip Defence View.
Seorang pilot pesawat tempur Ukraina ikut berkomentar akan Bayraktar TB2 yang bertemu pertahanan udara Rusia.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
"Mereka (TB2) sangat berguna dan penting pada hari-hari pertama pertempuran, menghentikan tank serta artileri Rusia. Tapi sekarang Kremlin telah membangun pertahanan udara yang solid, dan drone kami hampir tidak berguna," kata pilot itu.
Dan drone Bayraktar TB2 hanya dikerahkan untuk operasi khusus dan misi serangan yang langka.
Sekarang, wilayah jelajah drone ini sangat terbatas mengingat serbuan dari rudal pertahanan udara Rusia, TB2 tidak bisa lagi melakukan perannya, yaitu patroli.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Seorang profesor di Akademi Militer Amerika Serikat di Departemen Teknik Sistem, Vikram Mittal mengatakan kepada Forbes.
"Rusia pertama kali menembak jatuh TB2 pada pertengahan Maret, mereka memiliki banyak waktu untuk mempelajarinya, seperti mengidentifikasi frekuensi transmisi dan tanda elektromagnetik lainnya. Dengan itu, Rusia dapat lebih efektif mendeteksi dan menargetkan drone. Selain itu, Rusia juga berpotensi mengganggu sinyal kontrol ke drone," terang Vikram Mittal. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.