WahanaNews.co, Jakarta - Warga Palestina di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara antre di dekat truk tangki air dengan membawa wadah plastik, namun sayangnya, mereka tidak mendapatkan pasokan air bersih sesuai harapan.
Tangki air itu memiliki kapasitas terbatas dan tidak dapat menyediakan air bagi ratusan warga Gaza yang menghabiskan berjam-jam waktu mereka untuk menunggu setiap hari.
Baca Juga:
Nabil Abu Rudeineh: Persetujuan Bantuan AS ke Israel Seperti Pembunuhan Warga Palestina
Di area lain kamp tersebut, warga Palestina berkerumun di sekitar salah satu saluran air yang dihancurkan oleh tentara Israel, mencoba mengisi saluran air langsung dari sana.
Karam Abu Nada, seorang warga Palestina berusia 30-an yang sedang menunggu giliran untuk mengisi air dari pipa yang hancur, mengatakan bahwa para penghuni kamp “berkumpul untuk mengambil air meskipun air tersebut terkontaminasi.”
Dia mengatakan kepada Anadolu bahwa mereka biasanya menggunakan air yang tercemar untuk mencuci, membersihkan, dan memasak.
Baca Juga:
Menlu Iran Ledek Serangan Drone Israel: Mirip Mainan Bocah
Kadang-kadang mereka harus menunggu hingga 10 hari untuk mendapatkan air ini, kata dia.
Warga Gaza terpaksa menjatah konsumsi air karena hanya tersedia beberapa hari sekali. Mereka meminimalkan jumlah yang digunakan untuk mandi, mencuci piring, dan membersihkan.
Abu Nada mengatakan air yang tercemar berdampak pada mereka, terutama anak-anak, dan menyebabkan penyakit usus dan kulit di tengah kurangnya obat-obatan untuk mengobati mereka.