Insiden itu mengakibatkan cedera otak berat dan pendarahan internal, yang membuatnya langsung koma dan tidak pernah sadar kembali hingga akhir hayatnya.
Setelah sempat dirawat intensif di London, Al Waleed kemudian dipindahkan ke King Abdulaziz Medical City di Riyadh, tempat ia menjalani perawatan dalam kondisi koma selama hampir dua dekade. Meski tak pernah menunjukkan tanda-tanda kesadaran penuh, sang ayah menolak saran untuk mencabut alat bantu hidup dan terus merawatnya dengan penuh harapan.
Baca Juga:
Tuntutan Mati untuk Kopda Bazarsah yang Bunuh 3 Polisi saat Gerebek Judi
Selama bertahun-tahun, keluarga tetap memperlihatkan kasih sayang yang luar biasa. Mereka bahkan rutin merayakan ulang tahun Al Waleed meski tanpa respons sadar dari sang pangeran.
Dalam beberapa kesempatan, Al Waleed sempat menunjukkan gerakan fisik kecil seperti menggerakkan jari dan tangan secara perlahan.
Salah satu video yang merekam respons fisik tersebut sempat viral dan memicu harapan masyarakat bahwa Pangeran Tidur mungkin bisa pulih.
Baca Juga:
TNI Serahkan Satu Ton Beras ke Dapur BGN di Sidikalang
Namun, kondisi medisnya tetap kritis. Al Waleed diketahui mengalami kerusakan saraf yang cukup fatal.
Keluarga bahkan telah berupaya membawa sang pangeran ke berbagai negara, termasuk ke Amerika Serikat dan Spanyol, untuk mendapatkan perawatan spesialis, namun tanpa hasil signifikan.
Beberapa waktu sebelum wafat, kembali muncul narasi di media sosial yang menyebutkan bahwa Pangeran Tidur telah sadar dari komanya.