Pekan lalu, dia membakar patung Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Stockholm.
Dalam izin yang diperolehnya dari polisi, dikatakan protesnya dilakukan terhadap Islam dan apa yang disebut upaya Presiden Turki Tayyip Erdogan untuk mempengaruhi kebebasan berekspresi di Swedia.
Baca Juga:
Sejumlah Provokator Aksi Ricuh Hari Buruh di Semarang Ditangkap Polisi
Tahun lalu di bulan April selama bulan suci Ramadhan, Paludan mengumumkan akan melakukan “tur pembakaran Alquran” dan mulai membakar kitab suci umat Islam di tempat-tempat yang mayoritas penduduknya adalah Muslim.
Kecaman Dunia
Kecaman mengalir dari dunia Muslim atas aksi rasis di negara yang mengklaim mendukung demokrasi itu.
Baca Juga:
Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi Tanggapi Aksi Massa Tolak UU TNI dan Sejumlah RUU
Blok Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengatakan, "Tindakan provokatif ... menargetkan umat Islam, menghina nilai-nilai suci mereka, dan berfungsi sebagai contoh lebih lanjut dari tingkat mengkhawatirkan yang dicapai oleh Islamofobia."
OKI meminta Swedia menghukum mereka yang berada di balik "kejahatan rasial".
Arab Saudi menggarisbawahi “pentingnya menyebarkan nilai-nilai dialog, toleransi dan koeksistensi serta menolak kebencian dan ekstremisme.”