Anggota Taliban dilaporkan mencambuk sejumlah pedemo perempuan yang berdemonstrasi di Ibu Kota Kabul dan sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir.
Beberapa demonstran bahkan dilaporkan tewas usai tembakan udara yang diluncurkan Taliban untuk membubarkan massa. Pengunjuk rasa yang lain juga banyak yang mengaku dipukul oleh milisi kelompok itu.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
Taliban juga dilaporkan telah meluncurkan operasi razia ke rumah-rumah mantan pegawai negeri era pemerintahan Presiden Ashraf Ghani yang digulingkan, termasuk rumah-rumah mantan pejabat pemerintah.
Hal itu tak sejalan dengan janji Taliban sebelumnya yang bertekad akan memberikan pengampunan kepada mereka yang pernah bekerja dan mendukung pemerintah sebelumnya.
Sejauh ini, Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk HAM mengaku telah menerima banyak laporan soal pencarian terhadap mereka yang pernah bekerja dengan perusahaan dan pasukan keamanan asing, terutama Amerika Serikat. Beberapa staf juga mengatakan adanya peningkatan serangan dan ancaman dari Taliban.
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
PBB juga menerima laporan pembunuhan belasan mantan anggota militer Afghanistan oleh Taliban.
"Saya ulangi seruan saya kepada Dewan ini untuk mengambil tindakan berani dan kuat, sepadan dengan gawatnya krisis ini," kata Komisaris Tinggi HAM PBB, Michelle Bachelet, kepada Dewan HAM PBB di Jenewa seperti dikutip Reuters, Senin (13/9). [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.