Penggunaan pesawat tak berawak Turki menimbulkan kecaman keras dari Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin memberi tahu Erdogan dalam panggilan telepon bulan Desember tahun 2021 bahwa Ankara terlibat dalam tindakan "provokatif" dan "destruktif".
Baca Juga:
Ngeri! Infrastruktur Ukraina yang Rusak Akibat Perang Capai 2 Kuadriliun
Namun, Erdogan bersumpah bahwa Turki "bersedia melakukan bagiannya untuk mengakhiri krisis antara kedua negara yang bertetangga di Laut Hitam".
Sebagai informasi, drone Bayraktar TB2 adalah UAV dengan ketinggian sedang dan tahan lama.
Kendaraan udara tak berawak (UAV) beroperasi sebagai platform untuk melakukan operasi pengintaian dan intelijen.
Baca Juga:
Penasihat Zelensky Mundur Gara-gara Urusan Rudal Rusia
Karena kecepatan penerbangannya yang sederhana, drone Bayraktar TB2 dapat melayang di udara selama berjam-jam, dengan fokus pada detail yang akan dilewatkan oleh pesawat pengintai.
Di tengah laporan drone Bayraktar TB-2 buatan Turki yang menimbulkan kerusakan signifikan di pihak Rusia, Moskow kini mulai menggunakan UAV taktis Forpost-R untuk meluncurkan serangan udara di Ukraina, lapor Janes.
Dikutip The Eurasian Times, dikatakan bahwa Forpost-R berasal dari UAV Searcher II Israel dan dibuat di Rusia.