Kelompok hak asasi manusia mengatakan, perempuan dari
tingkat terendah dalam hierarki kasta Hindu - yang dikenal sebagai kaum Dalit -
sangat rentan terhadap kekerasan seksual dan serangan lainnya.
Mereka mengatakan, laki-laki dari kasta dominan sering
menggunakan kekerasan seksual untuk mempertegas hierarki kasta dan dominasi
mereka. Aktivis menerangkan, polisi sering gagal menyelidiki kejahatan semacam
itu dan para penyintas dan keluarga korban harus berjuang keras untuk
mendapatkan keadilan.
Baca Juga:
Sosok Sheikh Hasina, PM Bangladesh Kabur ke India yang Mundur-Kabur karena Demo
"Kasta masih mendikte setiap aspek kehidupan di India,
dan kejahatan seperti di Delhi ini tidak lain adalah manifestasi dari kebenaran
yang buruk dan malang ini. Bagian terburuknya adalah para pelaku lolos karena
pengaruh politik," kata Beena Pallical, seorang aktivis dari Kampanye
Nasional Hak Asasi Manusia Dalit, kepada DW.
Diskriminasi dan
ketidakamanan yang meluas
Baca Juga:
PM Bangladesh Undur Diri, Hasina Mengungsi ke India
Meskipun sudah ada undang-undang yang ketat melindungi kaum
Dalit - seperti Undang-Undang Pencegahan Kekejaman Terhadap Kasta dan Suku
Tertinggal - penegakan hukum masih terlalu lemah. Pembunuhan bermotif kasta,
pengucilan sosial dan pelanggaran lainnya masih menjadi kejadian sehari-hari di
India. Banyak kejahatan terhadap masyarakat bawah juga tidak dilaporkan.
Komisi Hak Asasi Manusia Nasional India mengatakan,
kejahatan terhadap seorang Dalit terjadi setiap 18 menit di India, dan yang
paling mengerikan rata-rata tiga wanita Dalit diperkosa dan dua wanita dibunuh
setiap hari.
Sepanjang tahun 2019, tercatat ada lebih dari 32.000 kasus
pemerkosaan - jadi rata-rata hampir setiap empat jam ada satu kasus perkosaan.
Para ahli mengatakan, angka sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi, karena
stigma yang melekat pada pelanggaran seksual. Sepanjang tahun 2019, ada lebih
dari 100.000 kasus penculikan perempuan, dalam sepertiga kasus itu tujuannya
adalah memaksa perempuan untuk menikah. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.