Untungnya, wanita berusia 31 tahun ini menemukan teknik "cash stuffing," yang mengharuskan seseorang melakukan anggaran yang ketat terhadap uang tunai yang mereka terima.
Dalam teknik ini, uang ditempatkan dalam amplop sesuai dengan tujuan keuangan yang berbeda, sehingga memastikan bahwa setiap dolar yang diterima digunakan dengan bijak.
Baca Juga:
Mensos Saifullah Klaim Selama Ini Penyaluran Bansos Belum Tepat Sasaran
Cash stuffing sebenarnya bukan hal baru dan sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu. Namun, akhir-akhir ini cara tersebut menjadi viral.
"Saya menemukan penganggaran tunai dan saya benar-benar mengikutinya," kata Jasmine, dikutip dari CNBC Make It. "Saya hanya akan membelanjakan apa yang saya miliki dalam bentuk tunai."
Setelah mempelajari hal tersebut, Taylor kemudian mulai mengunggah video-video dirinya melakukan cash stuffing menggunakan duit bansos melalui akun TikTok-nya.
Baca Juga:
Kemensos Bakal Salurkan Bansos Guru Non ASN dan Non Sertifikasi Berbasis DTSEN
Alhasil, postingan tentang pengelolaan keuangan dengan memasukkan uang tunai ke dalam amplop menjadi viral. Dia mendapatkan banyak pengikut (saat ini memiliki 650.000-an pengikut di TikTok).
Dari sini dia kemudian punya ide untuk berbisnis. Taylor mengubah metode cash stuffing-nya menjadi bisnis bernama 'Baddies and Budgets'. Lewat bisnis itu dia memberikan kursus tentang uang, alat-alat untuk budgeting, dan aksesori lainnya.
Salah satu yang dijual adalah amplop. Amplop itu bukan biasa yang polos, tetapi sudah dirancang lebih estetik dan menarik.