Pencucian peralatan yang bercampur juga bisa menjadi sumber risiko kontaminasi jika tidak diawasi dengan ketat. Pasalnya, alat penyajian atau makanan yang terkena najis berat tidak boleh dicuci di tempat atau fasilitas sama dengan alat penyajian atau makanan halal.
5. Kehalalan proses produksi
Baca Juga:
Miris, Indonesia Buang 48 Juta Ton Makanan per Tahun di Tengah Krisis Gizi dan Stunting
Layanan katering biasanya menyajikan berbagai macam menu. Mulai dari nasi goreng, olahan daging sapi, kambing, tumisan sayuran, sambal, dan lain sebagainya.
Dalam praktiknya, pelaku usaha katering sering bekerja sama dengan pihak lain untuk menyiapkan menu-menu ini. Bahan dan produk yang diproses di fasilitas berbeda membuatnya mudah terkontaminasi dengan bahan non halal atau najis.
Dalam memilih layanan katering, terdapat beberapa titik kritis yang perlu diperhatikan dengan baik. Risiko kotmainasi bahan non halal dan najis pada menu halal sangat mungkin terjadi jika tidak diawasi dengan ketat.
Baca Juga:
Kasus Ayam Goreng Widuran Nonhalal Solo, Polisi Tak Temukan Unsur Pidana
Oleh karena itu, penting untuk lebih cermat dan teliti dalam memilih layanan katering. Akan lebih baik memilih katering yang memang mengikuti prinsip halal.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.