Sayangnya, banyak orang setelah pensiun justru mengurangi aktivitas fisik dan merasa cukup hanya dengan duduk santai menonton televisi atau mengerjakan teka-teki silang.
Padgett menegaskan bahwa aktivitas seperti itu belum cukup untuk menjaga otak dan tubuh tetap aktif.
Baca Juga:
Pemerintah Genjot Gerakan Nasional TOS TBC, Targetkan Penurunan Kasus Signifikan pada 2025
Ia menyarankan untuk melakukan latihan “dual-tasking” yang menggabungkan tantangan fisik dan mental secara bersamaan. Contohnya, berjalan sambil menyebutkan nama buah dari huruf A sampai Z.
Latihan semacam ini melatih otak untuk tetap tajam dalam mengambil keputusan sambil mengoordinasikan gerakan tubuh.
Latihan yang bervariasi juga penting untuk menstimulasi sistem vestibular.
Baca Juga:
Influenza Merebak Saat Cuaca Tak Menentu, dr. Pompini: “Dalam Satu Rumah Bisa Cepat Menular”
Misalnya, posisi yoga seperti downward dog, di mana kepala berada di bawah, bisa membantu otak memproses arah dan posisi tubuh secara lebih dinamis.
Aktivitas yang melibatkan elemen tak terduga seperti bermain frisbee, hiking, atau juggling juga dapat memperkuat keseimbangan reaktif.
Bahkan hanya dengan berjalan tanpa alas kaki, kita sudah bisa menstimulasi sistem sensorik tubuh secara lebih dalam.