WahanaNews.co | Dibukanya pusat perbelanjaan (mall) dan restoran di sejumlah daerah di
Indonesia membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti keputusan yang
diambil oleh pemerintah Indonesia.
Baca Juga:
Bahayakan Kesehatan, BPKN: Waspadai AMDK dengan Bromat Melebihi Batas Aman
WHO menyebutkan
Indonesia tidak boleh lengah karena penurunan jumlah kasus Covid-19 dibarengi
dengan penurunan jumlah tes yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam
beberapa hari terakhir.
Saat ini, kasus
harian Covid-19 di Indonesia pun terus menurun. Pada Kamis (19/8/2021),
Indonesia mencatat 22.053 ribu kasus Covid-19, dan 1.492 korban meninggal.
Hal ini sontak
membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti keputusan pemerintah
Indonesia yang mulai mengizinkan pusat perbelanjaan dan restoran di sejumlah
daerah dibuka kembali di tengah kasus infeksi Covid-19 yang masih tinggi.
Baca Juga:
Penyakit Mpox Jadi Darurat Kesehatan Global, Kenali Cara Penularannya
WHO khawatir
pelonggaran pembatasan sosial itu dapat kembali memicu peningkatan infeksi
Covid-19, meski pembukaan pusat perbelanjaan dan rekreasi itu masih dibatasi
dengan kapasitas maksimal 25 persen. Mereka juga mendesak pemerintah Indonesia
menyikapi peningkatan mobilitas masyarakat di tengah pandemi terkait hal itu.
Dalam laporan
pemantauan situasi Covid-19 di Indonesia terbaru pada Rabu (18/8), WHO
menyatakan meski Pemberlakuan Pembatasan kegiatan Masyarakat (PPKM) terus
diperpanjang hingga 23 Agustus mendatang, pemerintah RI telah mencabut sejumlah
pembatasan pergerakan sejak 26 Juli lalu, terutama dalam bidang transportasi,
bisnis ritel, dan tempat rekreasi di Pulau Jawa dan Banten.
Berdasarkan
pantauan WHO, sejak pelonggaran pembatasan berlaku, tren mobilitas warga di
Pulau Jawa meningkat tajam seperti sebelum pandemi muncul.