"Kalau yang sudah dilakukan penahanan di Mako Polres ada 5 kemudian 5 akan kita panggil untuk dilakukan pemeriksaan namun belum ada konfirmasi. Yang sudah ditahan NT, ARH, AR, AK dan HR," lanjut Yudy.
Yudy mengatakan untuk oknum Brimob yang diduga terlibat, masih terus didalami dengan mencari keterangan tambahan. Hal ini untuk menguatkan pengakuan korban terkait salah satu terduga pelaku adalah oknum Brimob HST.
Baca Juga:
Polisi Sebut Film Porno Motif Pelaku Pemerkosaan Maut Siswi SMP di Palembang
"Sampai saat ini kan, masih dari sebatas pengakuan korban. Sehingga kita masih mencari keterangan dari saksi lainnya atau bukti lainnya untuk memperkuat dan mendukung keterangan korban bahwa oknum Brimob yang dimaksud ini terlibat," ujarnya.
Informasi yang dihimpun, peristiwa memilukan itu terjadi saat korban masih bekerja sebagai stoker di Rumah Adat Kaili Desa Taliabo, Kabupaten Parigi Moutong, pada 2022.
Dari situ, korban yang masih 15 tahun mengaku kerap dapat perlakukan tak senonoh dari 11 orang diduga pelaku.
Baca Juga:
Pemerkosaan Maut Siswi SMP di palembang, Keluarga Desak Pelaku Dihukum Berat
Aksi pelaku dilakukan di tempat dan waktu yang berbeda-beda. Keseharian korban bekerja di tempat tersebut hanya sekitar enam bulan. Korban mendapatkan upah Rp 250 ribu per pekan.
Selama itu pula korban dapat mengalami tindak asusila dari para pelaku. Kasus ini terkuak usai pihak kepolisian menerima laporan dari orang tua korban pada Januari 2023. Sementara, korban saat ini masih mengalami trauma hingga dirawat di rumah sakit di Kota Palu.
[Redaktur: Alpredo]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.