Dalam sebuah video yang viral di media sosial, disebutkan bahwa Polsek Negara Batin diduga menerima setoran Rp 1 juta per hari dari pengelola sabung ayam, ditambah biaya tambahan seperti uang bensin dan rokok, sehingga totalnya mencapai Rp 2,5 juta per hari.
Namun, Polsek diduga meminta kenaikan setoran menjadi Rp 20 juta per hari, yang tidak sanggup dipenuhi oleh pihak pengelola.
Baca Juga:
Mobil Mewah Berjejer di Arena Sabung Ayam Ilegal, Warga Karang Manik Resah
Diduga, akibat tidak terpenuhinya tuntutan tersebut, Kapolsek mengancam akan melakukan penggerebekan.
Ancaman inilah yang akhirnya berujung pada penembakan tragis terhadap tiga anggota polisi.
Kodam II/Sriwijaya menegaskan bahwa investigasi harus menyasar seluruh pihak yang terlibat, bukan hanya dua oknum anggota TNI yang kini telah menyerahkan diri dan tengah diperiksa di Denpom II/3 Lampung.
Baca Juga:
Sempat Hilang, Senjata Penembak 3 Polisi di Way Kanan Berhasil Diamankan
“Kami berharap penyelidikan tidak hanya fokus pada anggota kami, tetapi juga pada oknum kepolisian yang terlibat. Jika terbukti bersalah, semua harus dihukum setimpal,” ujar Kolonel Eko.
Selain itu, investigasi juga tengah dilakukan terkait penemuan senjata laras panjang kaliber 5,56 milimeter dan tiga butir peluru di lokasi kejadian.
Keberadaan senjata ini menambah kompleksitas kasus yang mengungkap keterlibatan aparat dalam perjudian ilegal yang berujung maut.