"Kami
tahu setelah polisi datang, dan
kemudian bersama bapaknya (suami H) mencari anaknya," lanjutnya.
Mengetahui
bahwa anaknya PAH menjadi pelaku kasus pembunuhan dan pencurian, suaminya
langsung terkejut dan syok, bahkan tidak menyangka anaknya sampai senekat itu
menghabisi korban.
Baca Juga:
Jokowi Dijadwalkan Kampanye di Bali untuk De Gadjah Hari Ini, 22 November
"Setelah
tahu kejadian itu, dari
kemarin bapaknya nangis terus. Kami ya tidak menyangka kalau dia senekat
itu," jelas Handayani, menahan
air mata.
Dari
kejadian ini, H dan suami hanya bisa pasrah menerima kenyataan yang harus
mereka alami, selanjutnya mereka memutuskan untuk kembali ke kampung halaman di
Singaraja.
"Kami
ini orang susah, ya sekarang kami harus ke Singaraja karena disuruh ke luar
dari sini," tambahnya.
Baca Juga:
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Bali Batalkan 90 Penerbangan Dalam Sehari
Sementara
itu, diketahui bahwa H dalam keluarga pelaku merupakan tulang punggung,
mengingat sang suami yang tidak mau disebutkan namanya sudah tidak bekerja lagi
dan kini menganggur.
Sehari-hari
H bekerja sebagai buruh nyuci dan per bulannya mendapatkan upah sebesar Rp 1,5
juta yang tidak jauh dari tempat kosnya di Ubung Kaja.
Selain
itu, saat ditanya mengenai sang pelaku yang juga anak tirinya, ibu muda ini
menceritakan bahwa pelaku sejak lahir sudah ditinggal oleh ibu kandungnya.