Balita tersebut pun kemudian dibawa YA ke kediamannya di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jaksel. Saat di kamar, korban bermain dan sempat memberitahu YA, katanya ia buang air besar.
"Kemudian YA membawa korban naik ke kamar atau apartemen YA di unit 16 AS. Kita sudah melihat dari rekaman CCTV-nya ada, saksi-saksi juga mengatakan bahwa YA yang membawa korban naik ke apartemennya, di atas korban dibawa ke kamar mandi oleh YA. Sambil dibersihkan kotoran yang ada pada tubuh korban," urai Ade.
Baca Juga:
Gadis 18 Tahun di Bengkulu Bunuh Ibu Kandung dengan Cobek dan Pisau Dapur
Namun, YA kesal karena korban menangis saat dibersihkan. Sebab YA melepaskan pokok korban dengan kasar. Akhirnya, kepala korban sempat terbentur dinding kamar mandi.
"Setelah dibersihkan, korban masih menangis, dilempar oleh YA ke arah kasur, namun korban tidak mendarat di kasur tapi jatuh di lantai dan itu mengakibatkan benturan kedua kali di kepala korban," ungkap Ade.
Dalam keadaan korban yang terus menangis, YA melanjutkan membersihkan kotoran korban. Namun, YA masih kesal karena tangisan tersebut. Lantaran dikuasai emosi, YA pun kemudian menginjak kaki kiri korban.
Baca Juga:
Motif Dendam dan Utang, Amelia Tewas Tragis di Tangan Tiga Pelaku
"Kemudian oleh saudar YA korban diangkat, dicoba untuk dibangunkan, untuk dicoba ditenangkan, karena korban nangisnya makin kencang. Diangkat kemudian jatuh lagi untuk yang ketiga kalinya, mengenai kepala korban lagi. Kemudian setelah itu baru saudara YA membawa korban ke Rumah Sakit Triadipa. Ini sudah kami dapatkan fotonya berdasarkan sekuriti apartemen Kalibata City," kata Ade.
Namun, nyawa korban tak tertolong dan meninggal di rumah sakit. YA sempat mengabarkan SS kalau anaknya tak sadarkan diri.
"Di tubuh korban ditemukan tulang tengkorak bagian kiri ada retakan sepanjang 7,9 cm, kemudian di kaki kiri korban itu ada memar tungkai bawah kiri sisi depan 1,5x2cm 0,7x0,5 cm, kemudian pd otak besar korban terdapat pelebaran pembuluh darah atau pendarahan dibawah selaput otak,"