Tidak lama kemudian, seorang pria berpeci datang dari belakang Slamet dan bertanya mengenai situasi yang sedang terjadi.
WNA yang mengaku sebagai warga Brunei Darussalam kembali menanyakan tentang Masjid Kubah Emas dan menjelaskan niatnya untuk membagikan rezeki kepada yang membutuhkan.
Baca Juga:
Dosen UNIAS Dihipnotis saat VCS, Diperas Rp25 Juta: Pelaku Ancam Sebar Video ke Medsos
Mereka menyeberangi jalanan dan kembali mengobrol. Tiba-tiba ada sebuah mobil berwarna hitam menghampiri.
Salah satu pelaku menegur pria berpeci dari dalam mobil dan mengajak mereka masuk. Masih dalam keadaan terhipnotis, Slamet turut masuk.
Di dalam mobil, sudah ada sopir dan seseorang yang mengaku bekerja di BRI cabang Ciracas bagian kur.
Baca Juga:
Viral VCS Oknum Dosen, Ini Penjelasan Universitas Nias
Karena masih terhipnotis, Slamet berhasil diyakinkan untuk mengambil uang tunai sebesar Rp 20 juta dari rumahnya dan menarik Rp 49 juta dari tabungan BRI-nya.
Setelah uang sebesar Rp 69 juta berada di tangan para pelaku, Slamet dibawa ke sebuah bank BRI di Jalan Raya Bogor kawasan Depok dan diturunkan di sana.
Di sana, pelaku yang diduga WNA memberikan sebuah amplop yang disebut berisi 15 lembar dolar Singapura untuk ditukar menjadi Rp 150 juta. Namun, Slamet tidak boleh membuka amplop itu.