Setidaknya, delapan kapal
Basarnas, empat kapal perang milik TNI AL, dan enam kapal Polair terlibat dalam
upaya tersebut.
Sementara itu, KNKT menyatakan, saat ini proses investigasi telah dimulai dengan langkah
awal berupa pengumpulan data.
Baca Juga:
Sriwijaya Air Beberkan Alasan 27 Ahli Waris Belum Dapat Ganti Rugi
"(Dari) data cuaca, data
pesawat, data penerbangan. (Tapi, saat ini) yang paling utama adalah Safe and Rescue (SAR), kami mengikuti. Kalau SAR mengatakan kami sudah
bisa turun (investigasi), kami akan turun," ungkapKetua KNKT
Soerjanto Tjahjono, Sabtu (9/1/2021) malam.
Selain berkoordinasi dengan
Basarnas, lanjut Soerjanto, koordinasi juga dilakukan KNKT ke TNI AL, Polri,
KPLP, bahkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
"(Koordinasi ke BPPT)
untukuntuk meminjam kalau diperlukan Kapal Baruna Jaya 4. Kapal Baruna
Jaya 4 ini dilengkapi dengan peralatan survei bawah air," ujar Soerjanto. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.