Jamhari memberi penjelasan temuannya dari sudut ilmu sosiologi. Pertama adalah fakta bahwa keluarga ini sangat tertutup dan mengisolasi diri di rumah. Dari keterangan-keterangan saksi, keluarga ini cenderung tertutup di lingkungan, apalagi ditambah adanya pandemi COVID-19 membuat orang cenderung mengisolasi diri di rumah.
Fakta yang kedua, ditemukan beberapa buku agama yang mungkin dibaca atau sedang dibaca atau sedang digeluti keluarga ini. Ada buku-buku dari agama Kristen, agama Islam, juga agama Buddha.
Baca Juga:
Kelengkeng, Buah Kecil dengan Segudang Manfaat untuk Tubuh
"Setelah dilihat dan dibaca, buku ini tidak ada yang aneh, tidak ada yang istimewa, karena buku-buku tersebut buku-buku biasa yang bisa ditemukan dan bisa dibeli di umum," jelasnya.
Meninggal Secara Wajar
Sementara itu, berdasarkan penyelidikan tim psikologi forensik, 4 orang keluarga Kalideres dinyatakan meninggal secara wajar.
Baca Juga:
Soal Kebijakan Pakaian Lebaran, Bupati Purwakarta Nonaktifkan Kepala SDN Sawahkulon
"Berdasarkan pemeriksaan area psikologis tersebut ditemukan adanya petunjuk rating lethality atau cara kematian Budyanto, Rudyanto, Renny, dan Dian, yang mengarah pada yang sama, yaitu kematian yang wajar," ujar Ketua Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFOR), Reni Kusumowardani.
Reni menjelaskan pihaknya melakukan autopsi psikologi terhadap keempat jenazah tersebut. Autopsi psikologi dilakukan dalam rangka melihat penyebab atau rating lethality keempat jenazah tersebut.
"Perbedaannya dengan dokter forensik, kami melaksanakan proses autopsi psikologi itu lebih pada melihat latar belakang di samping rating lethality-nya atau kemungkinan terbesar penyebab kematiannya. Kami juga melihat latar belakang kematian dalam aspek perilaku atau psikologinya," jelas Reni.