Selly menambahkan bahwa meskipun ada pendamping sosial yang berupaya memfasilitasi pencairan dana, hal itu belum cukup efektif.
Ia mendesak Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menyelidiki lebih lanjut soal dana yang mengendap dan siapa yang sebenarnya diuntungkan dalam kondisi tersebut.
Baca Juga:
DPR RI Sebut Kenaikan Gaji PNS 2026 Bisa Picu Kecemburuan Sosial
“Berapa tahun uang itu mengendap di perbankan, adakah pembiaran, apakah ada indikasi pembiaran laporan dari petugas lapangan, dan seterusnya,” katanya.
Di sisi lain, Selly juga menyinggung potensi munculnya stigma negatif terhadap penerima bansos yang dikaitkan dengan judi online.
Ia merujuk pada laporan PPATK dan Kementerian Sosial yang menyebut bahwa lebih dari 10 juta rekening penerima bansos, dengan nilai transaksi mencapai Rp2 triliun, diduga terhubung dengan aktivitas judi daring.
Baca Juga:
Wanti-wanti Calon Hakim MK, Safaruddin: Harus Ingat Dipilih DPR Saat Menjabat di MK
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.