WahanaNews.co, Jakarta - Bareskrim Polri menetapkan enam orang tersangka terkait kasus dugaan match fixing atau pengaturan hasil pertandingan pada Liga 2 periode 2018.
Ketua Satgas Antimafia Bola Irjen Asep Edi Suheri mengatakan pengungkapan kasus tersebut berawal dari indikasi kecurangan yang ditemukan penyidik usai menganalisis sejumlah pertandingan.
Baca Juga:
Polda Sulteng Siagakan Satgas OMPT 2024 Amankan Debat Pilgub
"Dalam pemantauan itu terdapat wasit yang terindikasi melakukan atau terlibat dalam match fixing pada pertandingan Liga 2 antara Klub 'x' melawan Klub 'y' pada November 2018," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (27/9).
Edi mengatakan total 15 orang saksi yang telah diperiksa dalam kasus pengaturan skor tersebut. Mereka yang diperiksa diantaranya pihak klub, wasit, pengawas pertandingan, pihak hotel, pegawai hotel, penyelenggara pertandingan hingga Komdis PSSI.
"Dari hasil penyidikan, penyidik telah memperoleh bukti yang cukup, maka ditetapkan enam orang tersangka," ujar Wakabareskrim Polri itu.
Baca Juga:
TNI Berangkatkan Satgas Operasi Penanggulangan Bencana Alam Ke Filipina
Edi mengungkap dari enam orang tersangka itu dua diantaranya merupakan perantara klub dengan wasit berinisial K dan kurir pengantar uang berinisial A.
Keduanya dijerat Pasal 2 Undang-undang 11 tahun 1980 tentang tindak pidana suap jo Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP ancaman pidana paling lama 5 tahun dan denda sebanyak-banyaknya Rp15 juta.
Sementara 4 tersangka lainnya merupakan para wasit yang terlibat dalam pertandingan itu, yakni M selaku wasit utama, E selaku asisten wasit satu, R selaku asisten wasit dua, dan A selaku wasit cadangan.